icon-search

Tenun Bermotif Kekinian Sulit Diterima Pasar, Begini Solusi Pemilik Brand e-Boon

Tenun Bermotif Kekinian Sulit Diterima Pasar, Begini Solusi Pemilik Brand e-Boon


664997afb2431

Foto: Tenun Rangrang motif Yin-Yang, Tenun e-Boon(Dok. Bronis UMKM)

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenun e-Boon adalah brand lokal milik Vita Sari yang sudah berdiri sejak 2017 dengan memberdayakan penenun lokal asli Lombok.

Singkat cerita, Vita yang merupakan keturunan Suku Sasak Lombok kini tinggal di Jakarta dan berniat untuk melestarikan kain tenun yang lebih mudah diterima di pasar Jakarta.

Oleh karena itu, produk Tenun e-Boon dibuat dengan berbagai inovasi mulai dari motif, warna, hingga model agar selalu mengikuti tren industri fesyen yang perputarannya sangat cepat.

Sehingga tenun bisa terus dibuat update dan tidak hilang pamor.

Tenun Bermotif Kekinian Jadi Sulit Dikenali

Membuat tenun dengan berbagai inovasi baru nyatanya tidak mudah diterima pasar.

Memang lebih banyak pasar Jakarta yang menyukai koleksi bergaya kekinian, tetapi ini juga terkadang menjadi tantangan Vita.

"Terkadang orang jadi tidak mengenali, mereka tidak percaya bahwa tenun lombok bisa dibuat seperti ini motif-motifnya modern," kata Vita kepada Kompas.com di acara Bronis UMKM pada Jumat (17/5/2024).

Seperti salah satu koleksi yang dibuat oleh Vita untuk menyambut Chinese New Year lalu, dia membuat syal Tenun Rangrang dengan motif Yin-Yang.

Jika biasanya Tenun Rangrang bermotif zigzag saja dengan warna-warni yang mencolok, Vita mencoba memodifikasinya dengan warna biru muda yang lebih simpel dan mengangkat motif yin-yang.

Motif yin-yang yang bulat memang cukup kontras dengan ciri khas tenun rangrang yang bermotif zigzag. Itulah mengapa terkadang inovasi Vita sering sulit dikenali oleh masyarakat bahwa produk itu merupakan tenun.

Meningkatkan Awareness Melalui Digitalisasi

Cara Vita untuk mengatasi tantangan ini adalah lebih banyak edukasi dan sosialisasi, khususnya secara digital.

Dengan menggerakkan promosi di media sosial adalah caranya untuk memperkenalkan kepada publik bahwa saat ini ada produk tenun bermotif kekinian. "Saat ini kami banyak membuat konten yang bisa menceritakan produk dengan motif-motif baru.

Khususnya di Instagram, kami berusaha bercerita bahwa tenun bisa dibuat seperti ini juga," ujar Vita.

Vita juga mengaku saat ini dia memiliki anak magang yang membantunya untuk mengelola media sosial. Vita meminta bantuan kepada para anak magang untuk membuat konten-konten menarik yang pastinya sesuai dengan ala Gen Z dan Milenial.

Selain itu Vita juga mengambil setiap kesempatan melalui tawaran di acara-acara seperti Bronis UMKM Kompas.com.

Menurut Vita, program seperti membantunya untuk lebih mudah bercerita kepada masyarakat dalam memperkenalkan tenun dengan motif kekinian.

"Saat ini kami banyak membuat konten yang bisa menceritakan produk dengan motif-motif baru. Khususnya di Instagram, kami berusaha bercerita bahwa tenun bisa dibuat seperti ini juga," ujar Vita.

Mengikuti Tren Terkini Yang Sedang Ramai

Vita juga berupaya memanfaatkan digitalisasi untuk mengikuti tren-tren terkini. Misalnya untuk riset di internet dan media sosial mengenai motif unik yang saat ini sedang digemari oleh pasar.

 Dengan begitu harapannya Vita bisa semakin mudah menarik minat masyarakat karena motif tersebut tengah ramai, dengan begitu dia bisa sekalian mengedukasi dan memperkenalkan bahwa ini merupakan produk dari kain tenun.

 "Tentunya kami riset, melihat-lihat cari tahu tren fesyen terkini melalui internet dan media sosial. Jadi biasanya inspirasi motifnya berasal dari sana. Atau mengeluarkan katalog sesuai tema saat ada momen-momen tertentu seperti Hari-hari Raya," tutupnya.



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tenun Bermotif Kekinian Sulit Diterima Pasar, Begini Solusi Pemilik Brand e-Boon", Klik untuk baca: https://umkm.kompas.com/read/2024/05/19/200000283/tenun-bermotif-kekinian-sulit-diterima-pasar-begini-solusi-pemilik-brand-e-boon.&nbsp



Older post Newer post

Your cart is currently empty.
Continue shopping