Kota Bekasi, beritajejakfakta.com – Pemerintah Kota Bekasi bersama Indonesian Institute of Technopreneur Business, Forum Ekspor Impor Patriot Bekasi dan Pemberdaya Penggerak Indonesia Sejahtera (Pepes) Kota Bekasi menggelar webinar Ngobras (Ngobrol Online Pekerjaan dan Bisnis) dengan tema ” Wow Gurihnya Pasar Vietnam bagi UMKM Indonesia” pada Minggu, (27/6/2021).
Berbagai narasumber hadir memenuhi undangan diantaranya Atase Perdagangan RI Hanoi – Vietnam, Muhammad Iqbal Djamil, Presiden Direktur PT.Nudira Sumberdaya Indonesia, Nursyamsu Mahyuddin, Owner Tenun Eboon, Vita Sari dan Perwakilan dari TWUP4, Prof. Benny Tunggul, Owner Biolink untuk UMKM, Dudu dan dipandu oleh moderator webinar , Sofiyah Prilestari, Ketua Pepes Kota Bekasi.
Tema webinar yang sangat menarik mengundang para pelaku UMKM ikut bergabung menjadi peserta, tidak hanya berasal dari jabodetabek saja namun dari daerah lain, seperti Kalimantan Timur, Surabaya, Makassar dan Lombok ikut hadir.
Menurut Atase Perdagangan RI Hanoi , Muhammad Iqbal Djamil , peluang ekspor produk UMKM Indonesia ke Vietnam memang menjanjikan namun perlu kesiapan yang matang dan mampu bersaing dengan produk dari negara lain yang juga berebut masuk ke Vietnam.
“Vietnam memiliki populasi yang cukup besar dan demand import yang cukup tinggi, pasar terbuka dengan lokasi geografis yang cukup berdekatan dengan Indonesia,” jelas Iqbal Djamil.
Namun begitu, para pelaku UMKM Indonesia harus mampu menghadapi tantangan seperti persaingan dan kompetensi yang tinggi, terkendala bahasa dan jumlah diaspora yang masih minim, ungkapnya.
Sementara kekuatan market Vietnam diantaranya ; kendaraan, perlengkapan elektronik, besi dan baja, mesin dan kertas. Sedangkan potensial produk ekspor diantaranya; lemak nabati dan hewani, plastik dan artikelnya, kimia organik dan pastrycooks products.
” Perdagangan RI ke Vietnam mengalami surplus pada tahun 2020 yakni sebesar USD 2,5 miliar, ini menjadi peluang yang menarik,” beber, Muh.Iqbal Djamil, Atase Perdagangan RI untuk Vietnam.
Pelaksana acara dari Pemkot Bekasi diwakili Prof Benny Tunggul mengatakan jika webinar kali ini menjadi pilihannya lantaran pasar ekspor ke Vietnam memiliki potensi yang bagus untuk pelaku UMKM bisa Go Internasional.
” Dan memang kami tiap minggunya selalu membuat webinar UMKM Go ekspor terutama untuk wilayah Asia, bergantian kita pilih negara yang punya peluang bagus, rencananya minggu depan kita ambil tema peluang ekspor ke Brunei,” terangnya.
Dalam sesi pemaparan UMKM, Owner dari Tenun Eboon, Vita Sari mengungkapkan harapannya agar produk tenun etniknya mampu meraih peluang ekspor ke Vietnam karena Ia yakin produknya mampu bersaing secara kualitas menghasilkan karya yang tidak kalah dengan produk sejenisnya dari negara lain.
” Produk kami konsisten dalam menjaga mutu dan kualitas tenun khas motif NTB dan motif Betawi dengan hasil yang berkualitas sesuai pengalaman kami menembus pasar baik di nasional maupun internasional,” ucap Vita Sari yang merupakan warga Kemang Pratama, Kota Bekasi.
Selain itu, trik dan strategi praktis dalam menembus pasar ekspor bagi pelaku UMKM disampaikan oleh Nursyamsu Mahyuddin selaku Ekportir yang sudah berpengalaman sejak 1990 menjadi bekal wawasan dan pengetahuan untuk pelaku UMKM.
Pelaku UMKM kata Nursyamsu harus bisa menentukan produk andalannya dan kenali produk pesaing, melakukan riset market, tentukan platform untuk pemasaran dan cari perusahaan yang membutuhkan produk kita dan gunakan komunikasi melalui email.
” Kesalahan ekportir pemula yang biasa terjadi perlu dihindari seperti memproduksi barang yang tidak dibutuhkan konsumen, tidak memiliki tujuan yang tepat, tidak melakukan riset market, mengabaikan kompetisi dan beriklan, tidak berinvestasi SDM serta tidak mau membangun jaringan dengan mencari agen yang tepat ,” ungkap Nursyamsu. (SF)
https://beritajejakfakta.id/pemkot-bekasi-bantu-umkm-raih-peluang-go-internasional-ke-vietnam/